Jenis Pemerosesan Paralel Komputer
A. Cluster Computing
Cluster, dalam ilmu
komputer dan jaringan komputer
adalah sekumpulan komputer (umumnya server jaringan) independen yang beroperasi dan terlihat
oleh klien jaringan seolah-olah komputer-komputer tersebut adalah satu buah
unit komputer. Proses menghubungkan beberapa
komputer agar dapat bekerja seperti itu dinamakan dengan Clustering.
Cluster didesain agar meningkatkan kemampuan sebuah server, yakni dengan
meningkatkan hal-hal berikut:
- Toleransi kesalahan (fault
tolerance), yang dapat menyebabkan server lainnya akan mengambil alih
kerja server utama ketika server utama mengalami kegagalan. Client tidak
akan melihat pergantian peran ini. Dengan begitu, downtime pun
dapat dikurangi secara drastis.
- Penyerataan beban (load-balancing),
yang dapat mendistribusikan beban server ke semua server anggota cluster.
Dengan begitu, kinerja dan skalabilitas server pun menjadi relatif lebih
baik.
Dengan mengetikkan kata kunci "Cloud Computing Definition" di search
engine atau wikipedia, dalam sekejap ratusan definisi tentang "Cloud
Computing" akan muncul. Dari mulai yang sangat teknis, sampai yang sangat
simplistis.Namun semuanya sepakat bahwa yang dimaksud dengan "Cloud
Computing" secara sederhana adalah "layanan teknologi informasi yang
bisa dimanfaatkan atau diakses oleh pelanggannya melalui jaringan
internet".Kata-kata "Cloud" sendiri merujuk kepada simbol awan
yang di dunia TI digunakan untuk menggambarkan jaringan internet (internet
cloud).
Namun tidak semua layanan yang ada di internet bisa dikategorikan sebagai Cloud
Computing, ada setidaknya beberapa syarat yang harus dipenuhi :
Beberapa
sistem yang mendukung cluster antara lain:
Karena
menggunakan lebih dari satu buah server, maka manajemen dan perawatan sebuah cluster
jauh lebih rumit dibandingkan dengan manajemen server tunggal yang memiliki
skalabilitas tinggi (semacam IBM AS/400),
meski lebih murah.contoh implementasi dari penemuan cluster computer adalah Packet switching jaringan yang secara konseptual
ditemukan oleh RAND perusahaan pada tahun 1962. Using
the concept of a packet switched network, the ARPANET project succeeded in creating in 1969 what was
arguably the world's first commodity-network based computer cluster by linking
four different computer centers (each of which was something of a
"cluster" in its own right, but probably not a commodity
cluster). Menggunakan konsep paket switched jaringan, ARPANET proyek berhasil menciptakan tahun 1969 apa yang
dikatakan pertama komoditas dunia-jaringan cluster berbasis komputer dengan
menghubungkan empat pusat komputer yang berbeda (yang masing-masing adalah
sesuatu dari sebuah "cluster" di dalam dirinya sendiri , tapi mungkin
bukan cluster komoditas)
B.
Grid Computing
Menurut Giga
Research, komputasi grid dalam pengertian dasar, merupakan komputer atau server
dalam sistem cluster, yang dihubungkan satu dengan yang lainnya, yang
memungkinkan menggunakan resources yang ada secara bersamaan.Tidak begitu
berbeda dengan Giga Research, komputasi grid menurut Sun Microsystems disingkat
menjadi 3 C, yaitu Computing, Colaboration, dan Communication. Dari
pengertian itu kita bisa menilai bahwasannya komputasi grid merupakan suatu hal
yang luar biasa. Bagaimana tidak hebat, berbagai aplikasi dan mesin yang
berbeda dapat dengan mudah dikonfigurasi tanpa harus mengganggu sistem yang
tengah berjalan. “Sebuah komputasi grid, idealnya tidak dibatasi oleh
penggunaan hardware maupun platform (software). Sun dalam komputasi grid,
yang dimajukan adalah aplikasinya,” kata Yusra Hardiyanto, Technical Consultant
PT Sun Microsystems Indonesia.
Dalam kamus
IBM, komputasi grid merupakan bagian dari payung IBM e-Business on demand.
“Komputasi grid merupakan bagian kecil dari pemanfaatan dari IBM e-Business on
demand,” kata Suryo Suwignyo, Country Manager System Group IBM Indonesia.
Singkatnya, kalau komputasi grid, sebatas hardware dan software saja, on
demand-nya IBM selain services.
Pilih Grid
atau…
Berikut sedikit gambaran apakah Anda
membutuhkan komputasi grid atau tidak. Misal sebuah perusahaan membutuhkan
mesin yang dilengkapi dengan delapan processor. Karena kebutuhan mesin dengan
delapan processor itu hanya di waktu-waktu tertentu saja, sehari-hari si
perusahaan hanya membutuhkan mesin dengan empat processor, maka perusahaan
tersebut cukup membeli mesin dengan empat processor di dalamnya.“Anda membeli
mesin menggunakanempat processor, padahal Anda membutuhkan mesin sampai delapan
processor. Kita bisa ship di dalam mesin (yang menggunakan empat processor) itu
sampai delapan processor, tetapi Anda hanya membayar empat,” kata Suryo.Begitu
Anda membutuhkan dukungan mesin hingga delapan processor, Anda tinggal
menghubungi IBM untuk mendapatkan kinerja mesin yang menggunakan delapan
processor. Dari IBM akan memberikan sebuah kode aktivasi yang bisa membuat
mesin dengan empat processor tadi erkinerja delapan processor. Dan Anda
tidak akan direpotkan untuk memasang processor baru atau instalasi driver
tertentu. Begitu juga memori, harddisk, dan peripheral lainnya. Intinya, mesin
yang menggunakan empat prosesor tadi, setelah di-tunning edemikian rupa,
akan memiliki kemampuan delapan processor. Sebagai catatan, apabila lonjakan
kinerja yang Anda butuhkan lebih dari 30 hari, ada baiknya Anda beli saja mesin
dengan delapan processor tadi. Begitu juga sebaliknya, apabila lonjakan hanya
Anda rasakan dua tiga hari, akan lebih baik Anda menyewa.
Grid,
Linux, dan Infrastrukturnya
Keandalan
dan efisiensi yang diberikan Linux membuat sistem operasi dengan lambang penguin
itu dilirik oleh para pemain di komputasi grid. Digunakannya Linux membuat
biaya yang Anda keluarkan jauh lebih efektif dibandingkan jika menggunakan OS
yang lain. Lebih-lebih, para pemain komputasi grid juga telah memproklamirkan
diri mendukung Linux habis-habisan. Para pemain besar itu di antaranya IBM, Sun
Microsystems, dan Oracle. Lihat saja Sun. Sun Microsystems bahkan menyediakan
resources, berupa kode sumber, panduan, dan dukungan teknis, bagi siapa saja
yang ingin mengembangkan aplikasi berbasis grid. Dan resources tersebut bisa
Anda jalankan di PC. Salah satu alasan Sun mengapa mereka mendukung Linux,
menurut Yusra, kalau sebuah teknologi dibatasi oleh suatu hal yang proprietary,
perkembangannya biasanya tidak terlalu dasyat. Linux itu sifatnya open dan
komunitasnya besar. Kalau aplikasi grid dilepaskan ke komunitas open source,
maka akan lebih banyak orang yang ikut terlibat di dalamnya. Di-open-kannya
aplikasi grid ke public bukan berarti tidak memiliki tujuan. “Sun mememiliki
tujuan ingin melakukan pembelajaran mengenai apa itu grid, bagaimana grid
bekerja, dan lainnya. Sun berharap image Sun yang mendukung komputasi grid dan
Linux akan terbentuk,”tambah Yusra.
Lalu apakah
di Indonesia sudah ada yang menerapkan komputasi grid untuk masalah-masalah
yang kompleks? Kami belum mendapatkan informasi tentang hal itu. Implementasi
grid di Indonesia, menurut Suryo, masih terbentur dengan infrastruktur
telekomunikasi yang ada. Infrastruktur, sebuah masalah klasik yang sampai saat
ini belum ada solusi yang konkrit. Selanjutnya, apa saat ini sudah ada aplikasi
yang mendukung komputasi grid?
Beberapa
aplikasi yang masuk kategori aplikasi komputasi grid di antaranya HP Utility
Data Center, Oracle 10g, Sun One Grid Engine, dan IBM Websphere. Dan semua aplikasi
tersebut seharusnya mulus berjalan di mesin apa saja. “Seharusnya Grid engine
itu tidak batasan seperti apa hardware-nya,” kata Yusra Semua pihak pada
akhirnya akan menyiapkan dirinya ke arah komputasi grid. Contohnya, aplikasi
database. Vendor aplikasi tersebut akan menerapkan kebijakan pay by click.
Kalau Anda pakai sekian Anda bayar sekian, kalau Anda tidak memakainya Anda
tidak perlu membayar.
Contoh
penggunaan Grid
Hewitt Associates
Hewitt
Associates merupakan perusahaan konsultasi SDM dan outsourcing global
yang bekerja sama dengan IBM membangun komputasi grid. Hewitt Associates
menggunakan solusi WebSphere dan Linux yang dijalankan di atas IBM eServer
zSeries untuk aplikasi model pensiun perusahaan tersebut.
Morgan Stanley
Morgan
Stanley merupakan perusahaan finansal yang bekerja sama dengan IBM memigrasikan
aplikasi-aplikasi analitis agar berjalan di server grid yang ber-processor
Intel. Morgan Stanley terus mencari model-model komputasi terdistribusi yang
canggih untuk meningkatkan fleksibilitas dan pemanfaatan aset komputasi mereka.
NLI Research Institute
NLI Research
Institute merupakan perusahaan yang tergabung dalam Nippon Life Insurance Group
bekerja sama dengan Tokyo Research Laboratory milik IBM menggunakan simulasi
Monte Carlo dan memanfaatkan teknologi grid. Tujuan NLI Research Institute
menggunakan komputasi grid mengurangi waktu pemrosesan data keuangan mereka.
CERN
CERN
merupakan perusahaan Eropa untuk riset nuklir yang menggunakan aplikasi Oracle
grid untuk keperluan riset nuklirnya.
Electronic Art
Electronic
Art (EA) merupakan pengembang dan publisher game independen untuk PC,
PlayStation®2, Xbox™, Nintendo, dan Game Boy®. Salah satu permainan online EA,
Sims Online, menggunakan 18 mesin Intel plus Linux dengan database Oracle. Permainan
online itu diikuti 100.000 sampai 150.000 pengguna.
C.
Cloud Computing
Cloud Computing--yang dalam bahasa
Indonesia diterjemahkan menjadi komputasi awan--beberapa tahun terakhir ini
telah menjadi buzzword terpanas di dunia teknologi informasi (TI).Seluruh nama
besar seperti IBM, Microsoft, Google, dan Apple, saat ini sedang terlibat dalam
peperangan untuk menjadi penguasa terbesar terhadap awan ini. Tentu saja
masing-masing mengeluarkan jurusnya sendiri-sendiri.IBM di paruh akhir tahun
2009 kemarin telah meluncurkan LotusLive, layanan kolaborasi berbasis
cloud.Microsoft, yang sekarang di perkuat oleh Ray Ozzie sebagai Chief Software
Architect pengganti Bill Gates, menggadang Windows Azure, sistem operasi
berbasis cloud yang akan menjadi masa depan Windows OS.Apple mengambil sisi
lain, telah menyediakan layanan Mobile Me yang memungkinkan pengguna
produk Mac, untuk melakukan sinkronisasi data ke dalam cloud.
Sementara
Google, satu-satunya raksasa yang lahir di era internet, sudah sejak lama
memberikan layanan Google Docs yang memungkinkan pengguna membuat dokumen atau
bekerja dengan spreadsheet secara online tanpa perlu software terinstal di PC
atau notebook.Bahkan Google dalam waktu dekat akan meluncurkan sistem operasi
cloud-nya, Chrome OS, yang akan menjadi ancaman serius bagi para penyedia
sistem operasi lain.Namun bisa dibilang, keberhasilan Salesforce.com-lah yang
membuka mata dunia bahwa cloud computing menjanjikan pundi-pundi emas yang
menggiurkan.Tapi apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan Cloud Computing itu?
1. Layanan
bersifat "On Demand", pengguna dapat berlangganan hanya yang dia
butuhkan saja, dan membayar hanya untuk yang mereka gunakan saja.Misalkan
sebuah layanan menyediakan 10 fitur, user dapat berlangganan 5 fitur saja dan
hanya membayar untuk 5 fitur tersebut.
2. Layanan
bersifat elastis/scalable, di mana pengguna bisa menambah atau mengurangi jenis
dan kapasitas layanan yang dia inginkan kapan saja dan sistem selalu bisa
mengakomodasi perubahan tersebut.
3. Layanan
sepenuhnya dikelola oleh penyedia/provider, yang dibutuhkan oleh pengguna
hanyalah komputer personal/notebook ditambah koneksi internet.
Dari sisi jenis layanan tersendiri,
Cloud Computing, terbagi dalam 3 jenis layanan, yaitu : Software as a Service
(SaaS), Platform as a Service (PaaS) dan Infrastructure as a Service
(IaaS).Sementara dari sifat jangkauan layanan, terbagi menjadi Public Cloud,
Private Cloud dan Hybrid Cloud. (Untuk terminologi ini akan dijelaskan secara
lebih detail dalam tulisan berikutnya).Intinya, Cloud Computing adalah sebuah
mekanisme yang memungkinkan kita "menyewa" sumber daya teknologi
informasi (software, processing power, storage, dan lainnya) melalui internet
dan memanfaatkan sesuai kebutuhan kita dan membayar secukupnya pula.Dengan
konsep ini, maka semakin banyak orang yang bisa memiliki akses dan memanfaatkan
sumber daya tersebut, karena tidak harus melakukan investasi
besar-besaran.Apalagi dalam kondisi ekonomi seperti sekarang, setiap organisasi
akan berpikir panjang untuk mengeluarkan investasi tambahan di sisi TI.
Terlebih hanya untuk mendapatkan layanan-layanan yang mungkin hanya dibutuhkan
sewaktu-waktu saja.Seperti kecenderungan beberapa tahun terakhir dimana banyak
perusahaan telah melakukan outsourcing terhadap pekerjaan non-core mereka.
Demikian juga dengan kebutuhan layanan TI, kecenderungan untuk "menyewa"
sumber daya TI melalui mekanisme Cloud Computing ini, menunjukan peningkatan
signifikan dalam 3 tahun terakhir.Makanya tidak heran, jika nama-nama besar itu
sudah memulai memukul genderang perang menjadi penguasa awan. Everybody wants
to be in the Cloud!
Contohnya Amazon.com yang meluncurkan
Amazon EC2 (Elastic Compute Cloud), Google dengan Google App Engine-nya, tak
ketinggalan raksasa biru IBM meluncurkan Blue Cloud Initiative dan lain
sebagainya.
A. Cluster Computing
Cluster, dalam ilmu
komputer dan jaringan komputer
adalah sekumpulan komputer (umumnya server jaringan) independen yang beroperasi dan terlihat
oleh klien jaringan seolah-olah komputer-komputer tersebut adalah satu buah
unit komputer. Proses menghubungkan beberapa
komputer agar dapat bekerja seperti itu dinamakan dengan Clustering.
Cluster didesain agar meningkatkan kemampuan sebuah server, yakni dengan
meningkatkan hal-hal berikut:
- Toleransi kesalahan (fault
tolerance), yang dapat menyebabkan server lainnya akan mengambil alih
kerja server utama ketika server utama mengalami kegagalan. Client tidak
akan melihat pergantian peran ini. Dengan begitu, downtime pun
dapat dikurangi secara drastis.
- Penyerataan beban (load-balancing),
yang dapat mendistribusikan beban server ke semua server anggota cluster.
Dengan begitu, kinerja dan skalabilitas server pun menjadi relatif lebih
baik.
Dengan mengetikkan kata kunci "Cloud Computing Definition" di search
engine atau wikipedia, dalam sekejap ratusan definisi tentang "Cloud
Computing" akan muncul. Dari mulai yang sangat teknis, sampai yang sangat
simplistis.Namun semuanya sepakat bahwa yang dimaksud dengan "Cloud
Computing" secara sederhana adalah "layanan teknologi informasi yang
bisa dimanfaatkan atau diakses oleh pelanggannya melalui jaringan
internet".Kata-kata "Cloud" sendiri merujuk kepada simbol awan
yang di dunia TI digunakan untuk menggambarkan jaringan internet (internet
cloud).
Namun tidak semua layanan yang ada di internet bisa dikategorikan sebagai Cloud
Computing, ada setidaknya beberapa syarat yang harus dipenuhi :
Beberapa
sistem yang mendukung cluster antara lain:
Karena
menggunakan lebih dari satu buah server, maka manajemen dan perawatan sebuah cluster
jauh lebih rumit dibandingkan dengan manajemen server tunggal yang memiliki
skalabilitas tinggi (semacam IBM AS/400),
meski lebih murah.contoh implementasi dari penemuan cluster computer adalah Packet switching jaringan yang secara konseptual
ditemukan oleh RAND perusahaan pada tahun 1962. Using
the concept of a packet switched network, the ARPANET project succeeded in creating in 1969 what was
arguably the world's first commodity-network based computer cluster by linking
four different computer centers (each of which was something of a
"cluster" in its own right, but probably not a commodity
cluster). Menggunakan konsep paket switched jaringan, ARPANET proyek berhasil menciptakan tahun 1969 apa yang
dikatakan pertama komoditas dunia-jaringan cluster berbasis komputer dengan
menghubungkan empat pusat komputer yang berbeda (yang masing-masing adalah
sesuatu dari sebuah "cluster" di dalam dirinya sendiri , tapi mungkin
bukan cluster komoditas)
B.
Grid Computing
Menurut Giga
Research, komputasi grid dalam pengertian dasar, merupakan komputer atau server
dalam sistem cluster, yang dihubungkan satu dengan yang lainnya, yang
memungkinkan menggunakan resources yang ada secara bersamaan.Tidak begitu
berbeda dengan Giga Research, komputasi grid menurut Sun Microsystems disingkat
menjadi 3 C, yaitu Computing, Colaboration, dan Communication. Dari
pengertian itu kita bisa menilai bahwasannya komputasi grid merupakan suatu hal
yang luar biasa. Bagaimana tidak hebat, berbagai aplikasi dan mesin yang
berbeda dapat dengan mudah dikonfigurasi tanpa harus mengganggu sistem yang
tengah berjalan. “Sebuah komputasi grid, idealnya tidak dibatasi oleh
penggunaan hardware maupun platform (software). Sun dalam komputasi grid,
yang dimajukan adalah aplikasinya,” kata Yusra Hardiyanto, Technical Consultant
PT Sun Microsystems Indonesia.
Dalam kamus
IBM, komputasi grid merupakan bagian dari payung IBM e-Business on demand.
“Komputasi grid merupakan bagian kecil dari pemanfaatan dari IBM e-Business on
demand,” kata Suryo Suwignyo, Country Manager System Group IBM Indonesia.
Singkatnya, kalau komputasi grid, sebatas hardware dan software saja, on
demand-nya IBM selain services.
Pilih Grid
atau…
Berikut sedikit gambaran apakah Anda
membutuhkan komputasi grid atau tidak. Misal sebuah perusahaan membutuhkan
mesin yang dilengkapi dengan delapan processor. Karena kebutuhan mesin dengan
delapan processor itu hanya di waktu-waktu tertentu saja, sehari-hari si
perusahaan hanya membutuhkan mesin dengan empat processor, maka perusahaan
tersebut cukup membeli mesin dengan empat processor di dalamnya.“Anda membeli
mesin menggunakanempat processor, padahal Anda membutuhkan mesin sampai delapan
processor. Kita bisa ship di dalam mesin (yang menggunakan empat processor) itu
sampai delapan processor, tetapi Anda hanya membayar empat,” kata Suryo.Begitu
Anda membutuhkan dukungan mesin hingga delapan processor, Anda tinggal
menghubungi IBM untuk mendapatkan kinerja mesin yang menggunakan delapan
processor. Dari IBM akan memberikan sebuah kode aktivasi yang bisa membuat
mesin dengan empat processor tadi erkinerja delapan processor. Dan Anda
tidak akan direpotkan untuk memasang processor baru atau instalasi driver
tertentu. Begitu juga memori, harddisk, dan peripheral lainnya. Intinya, mesin
yang menggunakan empat prosesor tadi, setelah di-tunning edemikian rupa,
akan memiliki kemampuan delapan processor. Sebagai catatan, apabila lonjakan
kinerja yang Anda butuhkan lebih dari 30 hari, ada baiknya Anda beli saja mesin
dengan delapan processor tadi. Begitu juga sebaliknya, apabila lonjakan hanya
Anda rasakan dua tiga hari, akan lebih baik Anda menyewa.
Grid,
Linux, dan Infrastrukturnya
Keandalan
dan efisiensi yang diberikan Linux membuat sistem operasi dengan lambang penguin
itu dilirik oleh para pemain di komputasi grid. Digunakannya Linux membuat
biaya yang Anda keluarkan jauh lebih efektif dibandingkan jika menggunakan OS
yang lain. Lebih-lebih, para pemain komputasi grid juga telah memproklamirkan
diri mendukung Linux habis-habisan. Para pemain besar itu di antaranya IBM, Sun
Microsystems, dan Oracle. Lihat saja Sun. Sun Microsystems bahkan menyediakan
resources, berupa kode sumber, panduan, dan dukungan teknis, bagi siapa saja
yang ingin mengembangkan aplikasi berbasis grid. Dan resources tersebut bisa
Anda jalankan di PC. Salah satu alasan Sun mengapa mereka mendukung Linux,
menurut Yusra, kalau sebuah teknologi dibatasi oleh suatu hal yang proprietary,
perkembangannya biasanya tidak terlalu dasyat. Linux itu sifatnya open dan
komunitasnya besar. Kalau aplikasi grid dilepaskan ke komunitas open source,
maka akan lebih banyak orang yang ikut terlibat di dalamnya. Di-open-kannya
aplikasi grid ke public bukan berarti tidak memiliki tujuan. “Sun mememiliki
tujuan ingin melakukan pembelajaran mengenai apa itu grid, bagaimana grid
bekerja, dan lainnya. Sun berharap image Sun yang mendukung komputasi grid dan
Linux akan terbentuk,”tambah Yusra.
Lalu apakah
di Indonesia sudah ada yang menerapkan komputasi grid untuk masalah-masalah
yang kompleks? Kami belum mendapatkan informasi tentang hal itu. Implementasi
grid di Indonesia, menurut Suryo, masih terbentur dengan infrastruktur
telekomunikasi yang ada. Infrastruktur, sebuah masalah klasik yang sampai saat
ini belum ada solusi yang konkrit. Selanjutnya, apa saat ini sudah ada aplikasi
yang mendukung komputasi grid?
Beberapa
aplikasi yang masuk kategori aplikasi komputasi grid di antaranya HP Utility
Data Center, Oracle 10g, Sun One Grid Engine, dan IBM Websphere. Dan semua aplikasi
tersebut seharusnya mulus berjalan di mesin apa saja. “Seharusnya Grid engine
itu tidak batasan seperti apa hardware-nya,” kata Yusra Semua pihak pada
akhirnya akan menyiapkan dirinya ke arah komputasi grid. Contohnya, aplikasi
database. Vendor aplikasi tersebut akan menerapkan kebijakan pay by click.
Kalau Anda pakai sekian Anda bayar sekian, kalau Anda tidak memakainya Anda
tidak perlu membayar.
Contoh
penggunaan Grid
Hewitt Associates
Hewitt
Associates merupakan perusahaan konsultasi SDM dan outsourcing global
yang bekerja sama dengan IBM membangun komputasi grid. Hewitt Associates
menggunakan solusi WebSphere dan Linux yang dijalankan di atas IBM eServer
zSeries untuk aplikasi model pensiun perusahaan tersebut.
Morgan Stanley
Morgan
Stanley merupakan perusahaan finansal yang bekerja sama dengan IBM memigrasikan
aplikasi-aplikasi analitis agar berjalan di server grid yang ber-processor
Intel. Morgan Stanley terus mencari model-model komputasi terdistribusi yang
canggih untuk meningkatkan fleksibilitas dan pemanfaatan aset komputasi mereka.
NLI Research Institute
NLI Research
Institute merupakan perusahaan yang tergabung dalam Nippon Life Insurance Group
bekerja sama dengan Tokyo Research Laboratory milik IBM menggunakan simulasi
Monte Carlo dan memanfaatkan teknologi grid. Tujuan NLI Research Institute
menggunakan komputasi grid mengurangi waktu pemrosesan data keuangan mereka.
CERN
CERN
merupakan perusahaan Eropa untuk riset nuklir yang menggunakan aplikasi Oracle
grid untuk keperluan riset nuklirnya.
Electronic Art
Electronic
Art (EA) merupakan pengembang dan publisher game independen untuk PC,
PlayStation®2, Xbox™, Nintendo, dan Game Boy®. Salah satu permainan online EA,
Sims Online, menggunakan 18 mesin Intel plus Linux dengan database Oracle. Permainan
online itu diikuti 100.000 sampai 150.000 pengguna.
C.
Cloud Computing
Cloud Computing--yang dalam bahasa
Indonesia diterjemahkan menjadi komputasi awan--beberapa tahun terakhir ini
telah menjadi buzzword terpanas di dunia teknologi informasi (TI).Seluruh nama
besar seperti IBM, Microsoft, Google, dan Apple, saat ini sedang terlibat dalam
peperangan untuk menjadi penguasa terbesar terhadap awan ini. Tentu saja
masing-masing mengeluarkan jurusnya sendiri-sendiri.IBM di paruh akhir tahun
2009 kemarin telah meluncurkan LotusLive, layanan kolaborasi berbasis
cloud.Microsoft, yang sekarang di perkuat oleh Ray Ozzie sebagai Chief Software
Architect pengganti Bill Gates, menggadang Windows Azure, sistem operasi
berbasis cloud yang akan menjadi masa depan Windows OS.Apple mengambil sisi
lain, telah menyediakan layanan Mobile Me yang memungkinkan pengguna
produk Mac, untuk melakukan sinkronisasi data ke dalam cloud.
Sementara
Google, satu-satunya raksasa yang lahir di era internet, sudah sejak lama
memberikan layanan Google Docs yang memungkinkan pengguna membuat dokumen atau
bekerja dengan spreadsheet secara online tanpa perlu software terinstal di PC
atau notebook.Bahkan Google dalam waktu dekat akan meluncurkan sistem operasi
cloud-nya, Chrome OS, yang akan menjadi ancaman serius bagi para penyedia
sistem operasi lain.Namun bisa dibilang, keberhasilan Salesforce.com-lah yang
membuka mata dunia bahwa cloud computing menjanjikan pundi-pundi emas yang
menggiurkan.Tapi apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan Cloud Computing itu?
1. Layanan
bersifat "On Demand", pengguna dapat berlangganan hanya yang dia
butuhkan saja, dan membayar hanya untuk yang mereka gunakan saja.Misalkan
sebuah layanan menyediakan 10 fitur, user dapat berlangganan 5 fitur saja dan
hanya membayar untuk 5 fitur tersebut.
2. Layanan
bersifat elastis/scalable, di mana pengguna bisa menambah atau mengurangi jenis
dan kapasitas layanan yang dia inginkan kapan saja dan sistem selalu bisa
mengakomodasi perubahan tersebut.
3. Layanan
sepenuhnya dikelola oleh penyedia/provider, yang dibutuhkan oleh pengguna
hanyalah komputer personal/notebook ditambah koneksi internet.
Dari sisi jenis layanan tersendiri,
Cloud Computing, terbagi dalam 3 jenis layanan, yaitu : Software as a Service
(SaaS), Platform as a Service (PaaS) dan Infrastructure as a Service
(IaaS).Sementara dari sifat jangkauan layanan, terbagi menjadi Public Cloud,
Private Cloud dan Hybrid Cloud. (Untuk terminologi ini akan dijelaskan secara
lebih detail dalam tulisan berikutnya).Intinya, Cloud Computing adalah sebuah
mekanisme yang memungkinkan kita "menyewa" sumber daya teknologi
informasi (software, processing power, storage, dan lainnya) melalui internet
dan memanfaatkan sesuai kebutuhan kita dan membayar secukupnya pula.Dengan
konsep ini, maka semakin banyak orang yang bisa memiliki akses dan memanfaatkan
sumber daya tersebut, karena tidak harus melakukan investasi
besar-besaran.Apalagi dalam kondisi ekonomi seperti sekarang, setiap organisasi
akan berpikir panjang untuk mengeluarkan investasi tambahan di sisi TI.
Terlebih hanya untuk mendapatkan layanan-layanan yang mungkin hanya dibutuhkan
sewaktu-waktu saja.Seperti kecenderungan beberapa tahun terakhir dimana banyak
perusahaan telah melakukan outsourcing terhadap pekerjaan non-core mereka.
Demikian juga dengan kebutuhan layanan TI, kecenderungan untuk "menyewa"
sumber daya TI melalui mekanisme Cloud Computing ini, menunjukan peningkatan
signifikan dalam 3 tahun terakhir.Makanya tidak heran, jika nama-nama besar itu
sudah memulai memukul genderang perang menjadi penguasa awan. Everybody wants
to be in the Cloud!
Contohnya Amazon.com yang meluncurkan
Amazon EC2 (Elastic Compute Cloud), Google dengan Google App Engine-nya, tak
ketinggalan raksasa biru IBM meluncurkan Blue Cloud Initiative dan lain
sebagainya.
No comments:
Post a Comment