Monday, June 11, 2012

Evaluasi pelaksanaan e-Government di Kalimantan barat.




a.       Evaluasi isi informasi

Penggunaan bahasa verbal tertulis adalah menjadi simbol dominan dalam penyampaian pesan melalui situs websitesite pemda. Sehingga bahasa dalam teks merupakan simbol yang disampaikan oleh pihak pemda pada masyarakat  Bila dicermati mayoritas penggunaan bahasa dalam situs  websitesite pemda kalimantan barat masih berorientasi lokal dengan tampilan versi yang  kebanyakan menggunakan bahasa Indonesia.Sedangkan yang menawarkan versi bahasa asing belum ada.
Penggunaan bahasa Indonesia sebagai alat penyampai pesan merupakan hal yang  wajar karena berkaitan dengan tujuan efsiensi dan efektif penyampaian pesan.Oleh karenanya tentunya penggunaan bahasa Indonesia lebih diutamakan untuk keperluan pelayanan.Pada satu sisi penggunaan versi bahasa asing dibutuhkan untuk memberi informasi bagai para warga asing baik itu sebagai wisatawan ataupun non wisatawan untuk mengenal lebih jauh potensi dari suatu daerah.Kelengkapan informasi di dalamnya akan memungkinkan ketertarikan untuk mengunjungi (minimal) atau lebih jauh lagi aksi penanaman modal dan sebagainya.Oleh karenanya sudah seharusnya pemda prov/kota/kabupaten dikalimantan barat menggunakan situs websitesite sebagai media pemasaran wilayahnya secara optimal.
Unsur terpenting dari sebuah tampilan yang efektif situs websitesite di internet adalah isi (content) dan diesain yang baik serta menarik.Sebuah situs  websitesite pemerintah daerah mempunyai persyaratan minimal untuk isi.Pengelola situs  websitesite  pemerintah daerah harus mampu menentukan apa yang diharapkan oleh para pengguna mengenai apa yang seharusnya ada di situs websitesite.Menurut panduan dari KOMINFO maka  isi minimal pada setiap situs websitesite pemerintah daerah adalah :



1.      Selayang Pandang
Menjelaskan secara singkat tentang keberadaan Pemerintah Daerah bersangkutan (sejarah, motto daerah, lambang dan arti lambang, lokasi dalam bentuk peta, visi dan misi).
2.      Pemerintahan Daerah
Menjelaskan struktur organisasi yang ada di Pemerintah Daerah bersangkutan (eksekutif,legislatif) beserta nama, alamat, telepon, e-mail dari pejabat daerah.Jika memungkinkan biodata dari Pimpinan Daerah ditampilkan agar masyarakat luas mengetahuinya.
3.      Geografi
Menjelaskan antara lain tentang keadaan topografi, demografi, cuaca dan iklim, sosial dan ekonomi,budaya dari daerah bersangkutan. Semua data dalam bentuk numeris atau statistik harus mencantumkan nama instansi dari sumber datanya.
4.      Peta Wilayah dan Sumberdaya
Menyajikan batas administrasi wilayah dalam bentuk peta wilayah (sebaiknya digunakan peta referensi yang dikeluarkan oleh Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional Bakosurtanal, atau instansi pemerintah lainnya yang mempunyai tugas pokok dan fungsi pembuat peta), dan juga sumberdaya yang dimiliki oleh daerah bersangkutan dalam bentuk peta sumberdaya (digunakan peta referensi yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah yang mempunyai tugas pokok dan fungsi pembuat peta) yang dapat digunakan untuk keperluan para pengguna.
5.      Peraturan/Kebijakan Daerah
Menjelaskan Peraturan Daerah (Perda) yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah bersangkutan.Melalui situs websitesite pemerintah daerah inilah semua Perda yang telah dikeluarkan dapat disosialisasikan kepada masyarakat luas.
6.      Buku Tamu
Tempat untuk menerima masukan dari pengguna situs websitesite pemerintah daerah bersangkutan.(KOMINFO, 2003, 47).




Pada aplikasinya Mayoritas situs  websitesitesite pemda pemkot/kabupaten dikalimantan barat  belum menyediakan isi informasi minimal pada tampilan  homepage hanya pemda pemprov yang baru bisa dibilang sudah memenuhi kriteria tetapi belum semuanya.Jika dicermati maka umumnya kekurang lengkapan isi minimal terletak pada tidak tercantumnya peraturan atau undang-undang produk dari masing-masing pemda serta tidak tersediannya buku tamu.Ketersediaan link informasi Peraturan Daerah (Perda) yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah bersangkutan adalah vital karena melalui situs websitesite pemerintah daerah inilah semua Perda yang telah dikeluarkan dapat disosialisasikan kepada masyarakat luas. Sedangkan  links buku tamu sesungguhnya digunakan sebagai evaluasi dan monitoring terhadap umpan balik yang disampaikan masyarakat baik bagi Pemda maupun penyelenggaran e-Government itu sendiri.Selain isi minimal seperti tersebut diatas,menurut Panduan Penyelengaraan Situs Websitesite Pemda (Kominfo) isi informasi lainnya yang disajikan pada suatu situs websitesite pemerintah daerah diserahkan sepenuhnya kepada masing-masing Penanggungjawab Situs dan Manajer Situs websitesite pemerintah daerah,tergantung pada kondisi setempat dan kesediaan data serta informasi yang dimiliki oleh daerah bersangkutan.Isi informasi lainnya yang disediakan oleh kebanyakan situs websitesite pemda umumnya  berisi tentang informasi umum, khusus, pendidikan serta informasi perniagaan.Artinya,ini menunjukkan bahwa sebagian besar pemerintah daerah baik pemprov dan pemkot/pemkab memiliki motivasi guna membangun good governance dalam dunia virtual melalui penyediaan informasi yang lengkap kepada masyarakat.Namun begitu nampaknya masih ada beberapa situs websitesitesites pemda yang tidak memiliki kelengkapan informasi umum dan khusus,padahal ini merupakan sarana utama sebagai penyampaian pesan secara rutin bagi pihak masyarakat sebagai objek pemerintahan.

Keberadaan links informasi tambahan sesungguhnya merupakan media yang tepat untuk  public relations bagi pemda yang bersangkutan,karena dengan informasi tersebut dimungkinkan masyarakat akan mengetahui banyak kemajuan dan eksistensi pemerintahan pemda yang bersangkutan yang akan memicu munculnya citra dan opini yang positif. Ada beberapa situs websitesite pemda justru  menonjolkan informasi profile,kolom pimpinan daerah dalam bentuk opininya.Pada satu sisi ini merupakan representasi komunikasi pimpinan dengan warganya, tapi di sisi humas hal ini justru tidak  etis.Selain isi minimal dan isi kelengkapan penempatan jumlah links informasi juga menjadi pertimbangan dalam tampilan stus websitesite pemda.Jumlah links informasi merujuk pada kelengkapan informasi yang tidak menumpuk pada halaman muka (homepage) namun disebarkan melalui site-site yang dimiliki. Semakin banyak links maka akan menunjukan bahwa informasi yang tersedia semakin lengkap,dan tidak hanya itu tingkatan links juga merujuk pada kemudahan bagi pengunjung untuk memasuki websitesitesites lainnya yang berkaitan dengan informasi yang berada dalam situs websitesitesite Pemprov.Aplikasi yang umum dilakukan oleh masing-masing pemda di seluruh provinsi hanya satu links saja sedangkan yang lebih dari satu links hanya beberapa situs websitesite pemda saja.Alasan mengapa websitesitesite-websitesitesite tersebut hanya di dominasi satu tingkat  links saja, karena pertimbangan efisiensi jumlah bytes beban situs dan pertimbangan ekonomis dari segi pembuatan desainnya.Semakin banyak jumlah links maka akan semikin banyak  site yang dibutuhkan dan ini tentunya membutuhkan tambahan biaya dalam pembuatannya. Sementara semakin banyak  bytes yang dibebankan maka akan semakin mahal biaya hosting yang harus dibayarkan.Yang menarik ternyata hampir sebagian situs websitesite pemda menyediakan fasilitas search engine yaitu alat yang digunakan untuk mempermudah pengunjung situs untuk mencari informasi. Search engine yang disediakan bisa berbentuk  pencarian arsip websitesitesite namun juga pencarian informasi dalam arti luas. 

b.       Evaluasi Umpan Balik

 Ketersediaan umpan balik melalui  e-mail kepada pihak Pemda dari masyarakat yang ditujukan kepada pejabat di lingkungan Pemda merupakan penyediaan sarana untuk menyampaikan suatu permintaan atau keterangan serta aspirasi.Pada implementasinya kebanyakan umpan balik melalui  e-mail   yang disediakan ditujukan kepada administratur websitesitesite  dan bukannya kepada pejabat yang terkait. Ini mengakibatkan bahwa proses umpan balik dari masyarakat apakah itu berkaitan dengan keluhan,saran atau permohonan tidak langsung dapat diterima atau di monitor oleh pejabat yang terkait. Kemungkinan besar fenomena ini terjadi adalah kurang siapnya para pejabat di lingkungan masing-masing Pemda memiliki pengetahuan tentang penggunaan fasilitas browsing di internet.Semestinya penyediaaan fasilitas link e-mail adalah tertuju pada pejabat yang bersangkutan dan bukan pada administratur umum.Melalui pola e-mail yang langsung tertuju pada account pejabat yang bersangkutan tentunya akan memudahkan masyarakat berkomunikasi secara interpersonal kepada pejabat publik (walau dalam kontek virtual) sehingga keluhan, saran dan masukan dapat langsung diterima oleh sang pejabat publik. Jika melihat bahwa umpan balik banyak yang tertuju pada administratur  websitesitesite, ini menunjukan indikasi ketidaksiapan pejabat pemerintahan dalam menjalankan fungsi sebagai penanggung  jawab atau sebagai komunikator  penyampaian pesan melalui konsep e-goverment.

c.       Evaluasi  Visualisasi  Dan Desain

Visualisasi dan desain adalah merupakan aplikasi tampilan situs websitesite yang terdairi atas animasi,grafis dan teks disertai penempatan layout dan navigasi menu.Secara umum tampilan situs websitesite pemda provinsi maupun pemda kota/kabupaten dikalimantan barat yang ada menunjukkan yang tidak menggunakan animasi lebih dominan dibanding dengan yang menggunakan desain secara lengkap yang terdiri dari Animasi,Grafis dan teks. Mungkin Pertimbangan hanya menggunakan grafis dan teks adalah karena faktor aksesbilitas.yang dikhawatirkan apabila menggunakan animasi akan mengurangi kecepatan loading websitesitesite.Situs websitesite pemda yang mengandalkan animasi dan teks nampaknya belum ada yang berani mencobanya dan kemungkinan alasan utama disini adalah kurangnya sumber daya teknis yang mengelola situs  websitesitesite Pemda kalimantan barat.Kalaupun ada yang menggunakan animasi, bentuk animasi yang digunakan adalah animasi sederhana dan umumnya digunakan untuk merujuk pada links-links penting atau untuk running text greeting.Penggunaaan logo dan simbol-simbol khas daerah banyak ditonjolkan oleh masing-masing situs pada setiap  homepage.Bentuk  homepage  pada masing-masing  websitesitesites Pemda memiliki identitas yang mudah dikenali,artinya pada masing-masing homepage dicantumkan nama dan simbol masing-masing Pemda-pemda dikalimantan barat.Gambar yang menarik sebagai simbol kedaerahan juga nampak dalam masing-masing websitesitesites.Dari segi sistem navigasi, dapat dicermati bahwa pola menu informasi yang tersedia adalah memiliki kesamaan yaitu menggunakan sistem menu utama, menu tambahan, informasi / berita umum dan informasi khusus serta fasilitas links keberbagai alamat situs lainnya. Pola yang seragam ini sepertinya menjadi tipikal dari semua situs Pemda-pemda dikalimantan barat, namun pada sisi lain menyebabkan kurang beragamnya situs yang tersedia.

d.      Evaluasi Manajemen pengelolaan  situs

Orientasi pengelolaan situs pemerintah daerah tidaklah seperti websitesite tradisional yang hanya memerlukan satu orang  websitesitemaster,namun terdiri struktur organisasi yang sistematis.Menurut panduan dari KOMINFO maka pengelolaan dan penanggung jawab situs dilakukan oleh :
a.       Pelindung (Gubernur/Bupati/Walikota)
b.      Penanggungjawab Situs Websitesite Pemerintah Daerah (eselon tertinggi pada organisasi struktural Pemerintahan Daerah) 
c.       Manajer Situs (eselon satu tingkat dibawah eselon tertinggi pada organisasi struktural Pemerintahan Daerah) 
d.      Tim Pengelola (sejumlah pegawai Pemerintah Daerah yang mampu, serta mempunyai standar kompetensi di bidang teknologi informasi).  
e.       Tim Asistensi (para eselon satu tingkat dibawah eselon tertinggi pada organisasi struktural pemerintah daerah, mewakili unit-unit kedinasan yang ada di daerah) (sumber : KOMINFO, 24, 2002)
 
Secara umum terlihat bahwa pengelolaan situs websitesite pemda-pemda dikalimantan barat masih belum sesuai dengan panduan penyelenggaraan situs websitesite pemda yang dikeluarkan KOMINFO.Artinya bahwa banyak pemda masih “setengah hati” dalam keterlibatan pengelolaan situs.Ini bisa dimengerti karena dalam konteks tertentu pihak pejabat publik bukan lahir dari generasi internet sehingga ada semacam “gagap teknologi” yang mempengaruhi keterlibatannya secara langsung dalam pengelolaan situs. Pengelolaan situs diserahkan pada badan yang memiliki keterkaitan dengan penyampaian informasi disini bila tidak Kantor Humas dan Informasi maka diserahkan pada Kantor Pengolahan Data Elektronik.Penyerahan pada dua badan tersebut sesungguhnya tidak salah sebatas dalam konteks manajerial dan pengelolaan,namun bila tidak ada sinergi dan kerjasama dengan instansi di lingkungan pemda maka umumnya informasi yang disampaikan dalam websitesite tidak akan lengkap.Selain itu, ke-tidakadaan hal tersebut menyebabkan integritas layanan transakisonal yang diharapkan pada setiap situs pemda tidak akan terwujud.     



a.       Evaluasi isi informasi

Penggunaan bahasa verbal tertulis adalah menjadi simbol dominan dalam penyampaian pesan melalui situs websitesite pemda. Sehingga bahasa dalam teks merupakan simbol yang disampaikan oleh pihak pemda pada masyarakat  Bila dicermati mayoritas penggunaan bahasa dalam situs  websitesite pemda kalimantan barat masih berorientasi lokal dengan tampilan versi yang  kebanyakan menggunakan bahasa Indonesia.Sedangkan yang menawarkan versi bahasa asing belum ada.
Penggunaan bahasa Indonesia sebagai alat penyampai pesan merupakan hal yang  wajar karena berkaitan dengan tujuan efsiensi dan efektif penyampaian pesan.Oleh karenanya tentunya penggunaan bahasa Indonesia lebih diutamakan untuk keperluan pelayanan.Pada satu sisi penggunaan versi bahasa asing dibutuhkan untuk memberi informasi bagai para warga asing baik itu sebagai wisatawan ataupun non wisatawan untuk mengenal lebih jauh potensi dari suatu daerah.Kelengkapan informasi di dalamnya akan memungkinkan ketertarikan untuk mengunjungi (minimal) atau lebih jauh lagi aksi penanaman modal dan sebagainya.Oleh karenanya sudah seharusnya pemda prov/kota/kabupaten dikalimantan barat menggunakan situs websitesite sebagai media pemasaran wilayahnya secara optimal.
Unsur terpenting dari sebuah tampilan yang efektif situs websitesite di internet adalah isi (content) dan diesain yang baik serta menarik.Sebuah situs  websitesite pemerintah daerah mempunyai persyaratan minimal untuk isi.Pengelola situs  websitesite  pemerintah daerah harus mampu menentukan apa yang diharapkan oleh para pengguna mengenai apa yang seharusnya ada di situs websitesite.Menurut panduan dari KOMINFO maka  isi minimal pada setiap situs websitesite pemerintah daerah adalah :



1.      Selayang Pandang
Menjelaskan secara singkat tentang keberadaan Pemerintah Daerah bersangkutan (sejarah, motto daerah, lambang dan arti lambang, lokasi dalam bentuk peta, visi dan misi).
2.      Pemerintahan Daerah
Menjelaskan struktur organisasi yang ada di Pemerintah Daerah bersangkutan (eksekutif,legislatif) beserta nama, alamat, telepon, e-mail dari pejabat daerah.Jika memungkinkan biodata dari Pimpinan Daerah ditampilkan agar masyarakat luas mengetahuinya.
3.      Geografi
Menjelaskan antara lain tentang keadaan topografi, demografi, cuaca dan iklim, sosial dan ekonomi,budaya dari daerah bersangkutan. Semua data dalam bentuk numeris atau statistik harus mencantumkan nama instansi dari sumber datanya.
4.      Peta Wilayah dan Sumberdaya
Menyajikan batas administrasi wilayah dalam bentuk peta wilayah (sebaiknya digunakan peta referensi yang dikeluarkan oleh Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional Bakosurtanal, atau instansi pemerintah lainnya yang mempunyai tugas pokok dan fungsi pembuat peta), dan juga sumberdaya yang dimiliki oleh daerah bersangkutan dalam bentuk peta sumberdaya (digunakan peta referensi yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah yang mempunyai tugas pokok dan fungsi pembuat peta) yang dapat digunakan untuk keperluan para pengguna.
5.      Peraturan/Kebijakan Daerah
Menjelaskan Peraturan Daerah (Perda) yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah bersangkutan.Melalui situs websitesite pemerintah daerah inilah semua Perda yang telah dikeluarkan dapat disosialisasikan kepada masyarakat luas.
6.      Buku Tamu
Tempat untuk menerima masukan dari pengguna situs websitesite pemerintah daerah bersangkutan.(KOMINFO, 2003, 47).




Pada aplikasinya Mayoritas situs  websitesitesite pemda pemkot/kabupaten dikalimantan barat  belum menyediakan isi informasi minimal pada tampilan  homepage hanya pemda pemprov yang baru bisa dibilang sudah memenuhi kriteria tetapi belum semuanya.Jika dicermati maka umumnya kekurang lengkapan isi minimal terletak pada tidak tercantumnya peraturan atau undang-undang produk dari masing-masing pemda serta tidak tersediannya buku tamu.Ketersediaan link informasi Peraturan Daerah (Perda) yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah bersangkutan adalah vital karena melalui situs websitesite pemerintah daerah inilah semua Perda yang telah dikeluarkan dapat disosialisasikan kepada masyarakat luas. Sedangkan  links buku tamu sesungguhnya digunakan sebagai evaluasi dan monitoring terhadap umpan balik yang disampaikan masyarakat baik bagi Pemda maupun penyelenggaran e-Government itu sendiri.Selain isi minimal seperti tersebut diatas,menurut Panduan Penyelengaraan Situs Websitesite Pemda (Kominfo) isi informasi lainnya yang disajikan pada suatu situs websitesite pemerintah daerah diserahkan sepenuhnya kepada masing-masing Penanggungjawab Situs dan Manajer Situs websitesite pemerintah daerah,tergantung pada kondisi setempat dan kesediaan data serta informasi yang dimiliki oleh daerah bersangkutan.Isi informasi lainnya yang disediakan oleh kebanyakan situs websitesite pemda umumnya  berisi tentang informasi umum, khusus, pendidikan serta informasi perniagaan.Artinya,ini menunjukkan bahwa sebagian besar pemerintah daerah baik pemprov dan pemkot/pemkab memiliki motivasi guna membangun good governance dalam dunia virtual melalui penyediaan informasi yang lengkap kepada masyarakat.Namun begitu nampaknya masih ada beberapa situs websitesitesites pemda yang tidak memiliki kelengkapan informasi umum dan khusus,padahal ini merupakan sarana utama sebagai penyampaian pesan secara rutin bagi pihak masyarakat sebagai objek pemerintahan.

Keberadaan links informasi tambahan sesungguhnya merupakan media yang tepat untuk  public relations bagi pemda yang bersangkutan,karena dengan informasi tersebut dimungkinkan masyarakat akan mengetahui banyak kemajuan dan eksistensi pemerintahan pemda yang bersangkutan yang akan memicu munculnya citra dan opini yang positif. Ada beberapa situs websitesite pemda justru  menonjolkan informasi profile,kolom pimpinan daerah dalam bentuk opininya.Pada satu sisi ini merupakan representasi komunikasi pimpinan dengan warganya, tapi di sisi humas hal ini justru tidak  etis.Selain isi minimal dan isi kelengkapan penempatan jumlah links informasi juga menjadi pertimbangan dalam tampilan stus websitesite pemda.Jumlah links informasi merujuk pada kelengkapan informasi yang tidak menumpuk pada halaman muka (homepage) namun disebarkan melalui site-site yang dimiliki. Semakin banyak links maka akan menunjukan bahwa informasi yang tersedia semakin lengkap,dan tidak hanya itu tingkatan links juga merujuk pada kemudahan bagi pengunjung untuk memasuki websitesitesites lainnya yang berkaitan dengan informasi yang berada dalam situs websitesitesite Pemprov.Aplikasi yang umum dilakukan oleh masing-masing pemda di seluruh provinsi hanya satu links saja sedangkan yang lebih dari satu links hanya beberapa situs websitesite pemda saja.Alasan mengapa websitesitesite-websitesitesite tersebut hanya di dominasi satu tingkat  links saja, karena pertimbangan efisiensi jumlah bytes beban situs dan pertimbangan ekonomis dari segi pembuatan desainnya.Semakin banyak jumlah links maka akan semikin banyak  site yang dibutuhkan dan ini tentunya membutuhkan tambahan biaya dalam pembuatannya. Sementara semakin banyak  bytes yang dibebankan maka akan semakin mahal biaya hosting yang harus dibayarkan.Yang menarik ternyata hampir sebagian situs websitesite pemda menyediakan fasilitas search engine yaitu alat yang digunakan untuk mempermudah pengunjung situs untuk mencari informasi. Search engine yang disediakan bisa berbentuk  pencarian arsip websitesitesite namun juga pencarian informasi dalam arti luas. 

b.       Evaluasi Umpan Balik

 Ketersediaan umpan balik melalui  e-mail kepada pihak Pemda dari masyarakat yang ditujukan kepada pejabat di lingkungan Pemda merupakan penyediaan sarana untuk menyampaikan suatu permintaan atau keterangan serta aspirasi.Pada implementasinya kebanyakan umpan balik melalui  e-mail   yang disediakan ditujukan kepada administratur websitesitesite  dan bukannya kepada pejabat yang terkait. Ini mengakibatkan bahwa proses umpan balik dari masyarakat apakah itu berkaitan dengan keluhan,saran atau permohonan tidak langsung dapat diterima atau di monitor oleh pejabat yang terkait. Kemungkinan besar fenomena ini terjadi adalah kurang siapnya para pejabat di lingkungan masing-masing Pemda memiliki pengetahuan tentang penggunaan fasilitas browsing di internet.Semestinya penyediaaan fasilitas link e-mail adalah tertuju pada pejabat yang bersangkutan dan bukan pada administratur umum.Melalui pola e-mail yang langsung tertuju pada account pejabat yang bersangkutan tentunya akan memudahkan masyarakat berkomunikasi secara interpersonal kepada pejabat publik (walau dalam kontek virtual) sehingga keluhan, saran dan masukan dapat langsung diterima oleh sang pejabat publik. Jika melihat bahwa umpan balik banyak yang tertuju pada administratur  websitesitesite, ini menunjukan indikasi ketidaksiapan pejabat pemerintahan dalam menjalankan fungsi sebagai penanggung  jawab atau sebagai komunikator  penyampaian pesan melalui konsep e-goverment.

c.       Evaluasi  Visualisasi  Dan Desain

Visualisasi dan desain adalah merupakan aplikasi tampilan situs websitesite yang terdairi atas animasi,grafis dan teks disertai penempatan layout dan navigasi menu.Secara umum tampilan situs websitesite pemda provinsi maupun pemda kota/kabupaten dikalimantan barat yang ada menunjukkan yang tidak menggunakan animasi lebih dominan dibanding dengan yang menggunakan desain secara lengkap yang terdiri dari Animasi,Grafis dan teks. Mungkin Pertimbangan hanya menggunakan grafis dan teks adalah karena faktor aksesbilitas.yang dikhawatirkan apabila menggunakan animasi akan mengurangi kecepatan loading websitesitesite.Situs websitesite pemda yang mengandalkan animasi dan teks nampaknya belum ada yang berani mencobanya dan kemungkinan alasan utama disini adalah kurangnya sumber daya teknis yang mengelola situs  websitesitesite Pemda kalimantan barat.Kalaupun ada yang menggunakan animasi, bentuk animasi yang digunakan adalah animasi sederhana dan umumnya digunakan untuk merujuk pada links-links penting atau untuk running text greeting.Penggunaaan logo dan simbol-simbol khas daerah banyak ditonjolkan oleh masing-masing situs pada setiap  homepage.Bentuk  homepage  pada masing-masing  websitesitesites Pemda memiliki identitas yang mudah dikenali,artinya pada masing-masing homepage dicantumkan nama dan simbol masing-masing Pemda-pemda dikalimantan barat.Gambar yang menarik sebagai simbol kedaerahan juga nampak dalam masing-masing websitesitesites.Dari segi sistem navigasi, dapat dicermati bahwa pola menu informasi yang tersedia adalah memiliki kesamaan yaitu menggunakan sistem menu utama, menu tambahan, informasi / berita umum dan informasi khusus serta fasilitas links keberbagai alamat situs lainnya. Pola yang seragam ini sepertinya menjadi tipikal dari semua situs Pemda-pemda dikalimantan barat, namun pada sisi lain menyebabkan kurang beragamnya situs yang tersedia.

d.      Evaluasi Manajemen pengelolaan  situs

Orientasi pengelolaan situs pemerintah daerah tidaklah seperti websitesite tradisional yang hanya memerlukan satu orang  websitesitemaster,namun terdiri struktur organisasi yang sistematis.Menurut panduan dari KOMINFO maka pengelolaan dan penanggung jawab situs dilakukan oleh :
a.       Pelindung (Gubernur/Bupati/Walikota)
b.      Penanggungjawab Situs Websitesite Pemerintah Daerah (eselon tertinggi pada organisasi struktural Pemerintahan Daerah) 
c.       Manajer Situs (eselon satu tingkat dibawah eselon tertinggi pada organisasi struktural Pemerintahan Daerah) 
d.      Tim Pengelola (sejumlah pegawai Pemerintah Daerah yang mampu, serta mempunyai standar kompetensi di bidang teknologi informasi).  
e.       Tim Asistensi (para eselon satu tingkat dibawah eselon tertinggi pada organisasi struktural pemerintah daerah, mewakili unit-unit kedinasan yang ada di daerah) (sumber : KOMINFO, 24, 2002)
 
Secara umum terlihat bahwa pengelolaan situs websitesite pemda-pemda dikalimantan barat masih belum sesuai dengan panduan penyelenggaraan situs websitesite pemda yang dikeluarkan KOMINFO.Artinya bahwa banyak pemda masih “setengah hati” dalam keterlibatan pengelolaan situs.Ini bisa dimengerti karena dalam konteks tertentu pihak pejabat publik bukan lahir dari generasi internet sehingga ada semacam “gagap teknologi” yang mempengaruhi keterlibatannya secara langsung dalam pengelolaan situs. Pengelolaan situs diserahkan pada badan yang memiliki keterkaitan dengan penyampaian informasi disini bila tidak Kantor Humas dan Informasi maka diserahkan pada Kantor Pengolahan Data Elektronik.Penyerahan pada dua badan tersebut sesungguhnya tidak salah sebatas dalam konteks manajerial dan pengelolaan,namun bila tidak ada sinergi dan kerjasama dengan instansi di lingkungan pemda maka umumnya informasi yang disampaikan dalam websitesite tidak akan lengkap.Selain itu, ke-tidakadaan hal tersebut menyebabkan integritas layanan transakisonal yang diharapkan pada setiap situs pemda tidak akan terwujud.     

No comments:

Post a Comment