1.1. Sejarah
Pertama kali kata “ROBOT” digunakan di New York pada Oktober
1922 pada sebuah pentas theater yang berjudul “RVR”, dinaskahi oleh Karel
Caper. Kata Robot itu sendiri berasal dari sebuah kata robota yang berarti
kerja.
Tahun 1956, UNIMATION memulai bisnis robot dan baru pada
tahun 1972 mendapatkan laba dari usahanya tersebut. Istilah robot makin populer
setelah ada film Starwars dan Robot R2D2 yaitu sekitar tahun 70-an.
1.2. Definisi Robot & Robotik
Banyak terdapat tanggapan mengenai konsep robot, dimana
robot diandalkan sebagai tiruan manusia. Karena itu dicoba dibuat sebuah
definisi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Definisi yang paling
dapat diterima adalah dari “Robot Institute Of America”.
“Sebuah robot adalah sesuatu yang dapat di program dan
diprogram ulang, dengan memiliki manipulator mekanik / pengerak yang didisain
untuk memindahkan barang-barang, komponen-komponen atau alat-alat khusus dengan
berbagai program yang fleksibel / mudah disesuaikan untuk melaksanakan berbagai
macam tugas”
Dari definisi tersebut dapat dikatakan robot sebagai
automasi yang dapat diprogram ( Programmable Automation).
Sedangkan istilah Robotik Berdasarkan Webster adalah :
"Teknologi yang behubungan dengan mendesain, membuat,
dan mengoperasikan robot."
Robotik ruang lingkupnya mencakup artificial intelegen, ilmu
komputer, engineering mekanik, Psikologi, Anatomi, and bidang ilmu lainnya.
Kata Robotik sendiri pertama kali digunakan oleh Issac
Asimov pada tahun1942.
1.4. Komponen Dasar Sebuah Robot
1. Manipulator
• Mekanik
• Penyangga gerakan ( appendage)
• Base (pondasi / landasan robot)
2. Controler
Adalah jantung dari robot untuk mengontrol (MP, RAM, ROM,
Sensor dll).
3. Power Supply
Sumber tenaga yang dibutuhkan oleh robot, dapat berupa
energi listrik, energi tekanan cairan ( hidrolik ), atau energi tekanan udara (
Pneumatik ).
4. End Effector
Untuk memenuhi kebutuhan dari tugas robot atau si pemakai.
Tingkat Teknologi Robot
1. Robot teknologi rendah
2. Robot teknologi menengah
3. Robot teknologi tinggi
1. Robot teknologi rendah
Robot teknologi rendah digunakan dalam lingkungan industri
untuk pekerjaaan seperti mesin pemasang & pelepas, penangganan material,
operasi pengepressan dan operasi perakitan sederhana.
Karakteristik Robot teknologi rendah :
?? Siku, memiliki 2 sampai dengan 4 pergerakan siku dan
biasanya robot teknologi rendah merupakan robot non servo.
?? Beban kerja, beban kerja untuk jenis robot teknologi
rendah berkisar 3 sampai dengan 13,6 kg.
?? Waktu siklus, adalah waktu yang perlukan sebuah robot
untuk bergerak dari satu posisi ke posisi berikutnya. Dimana waktu siklus ini
tergntung atas 2 faktor yaitu : beban kerja dan panjang lengan manipulator.
Robot teknologi rendah biasanya memiliki waktu siklus yang cukup tinggi yaitu :
5 sampai dengan 10 Sekon.
?? Ketelitian, adalah seberapa dekat sebuah robot dapat
menggerakan manipulatornya sesuai dengan titik yang telah diprogramkannya. Erat
hubungannya dengan ketelitian yaitu keseragaman. Keseragaman menggambarkan
seberapa sering sebuah robot melakukan program yang sama, mengulangi gerakannya
pada titik yang telah diberikan. Baik ketelitian dan keseragaman sangat penting
dalam sistem operasi berbagai robot. Untuk robot teknologi rendah ketelitiannya
berkisar 0,050 sampai dengan 0,025 mm.
?? Aktuasi, adalah metode pergerakan siku suatu robot.
Aktuasi dapat dicapai dengan menggunakan pneumatic, hidrolik, maupun elektrik.
Untuk robot yang berteknologi rendah biasanya menggunakan motor listrik karena
harganya murah dan operasinya mudah dikendalikan.
2.Robot teknologi menengah
Robot teknologi menengah umumnya digunakan untuk pekerjaaan
mengambil dan meletakan dan mesin pemasang & pelepas. Robot teknologi
menengah memiliki kerumitan yang lebih tinggi.
Karakteristik Robot teknologi menengah :
?? Siku, Robot teknologi menengah memiliki jumlah siku yang
lebih banyak dibandingkan dengan robot teknologi rendah dan memiliki batere
kerja yang lebih besar. Lengan robot ini juga memiliki kekuatan manuver yang
lebih untuk memanipulasi. Siku Robot teknologi menengah berjumlah 5 sampai
dengan 6 pergerakan siku.
?? Beban kerja, beban kerja untuk jenis robot teknologi
menengah berkisar 68 sampai dengan 150 kg. Dengan bertambahnya kemampuan beban
kerja maka robot ini mampu menggantikan pekerja dalam situasi dimana mengangkat
bagian yang berat secara konstan ketika diperlukan.
?? Waktu siklus, Robot teknologi menengah memiliki waktu
siklus yaitu : dalam pergerakan siku sepanjang 25 sampai dengan 65 dapat
ditempuh dalam waktu 1,0 Sekon. Semakin tinggi kompleksitas pekerjaan dan makin
berat beban kerja yang diberikan maka makin bersar pula nilai waktu siklus yang
diperoleh.
?? Ketelitian, dengan bertambahnya jumlah siku akan juga
berpengaruh dengan meningkatnya ketelitian. Untuk robot teknologi menengah
ketelitiannya berkisar 0,2 sampai dengan 1,3 mm.
?? Aktuasi, Untuk robot yang berteknologi menengah
digerakkan oleh 2 tipe motor yaitu: listrik atau hidrolik. Alasan menggunakan 2
tipe motor karena beban kerja yang berat.
3.Robot teknologi tinggi
Robot teknologi rendah digunakan dalam lingkungan industri
untuk pekerjaaan yang kompleksitasnya tinggi.
Karakteristik Robot teknologi tinggi :
?? Siku, memiliki 8 sampai dengan 10 pergerakan siku dan
biasanya robot teknologi tinggi memiliki jenis pekerjaan yang komplek dan
manuver gerakan yang beragam.
?? Beban kerja, beban kerja untuk jenis robot teknologi
tinggi berkisar 150 sampai dengan 250 kg.
?? Waktu siklus, karena bertambahnya gerakan dan
kompleksitas kerja yang tinggi maka Waktu siklus untuk robot teknologi tinggi
berkisar : 10 sampai dengan 25 Sekon.
?? Ketelitian, dengan bertambahnya jumlah siku akan juga
berpengaruh dengan meningkatnya ketelitian. Untuk robot teknologi tinggi
ketelitiannya berkisar 1,5 sampai dengan 3,0 mm.
?? Aktuasi, Untuk robot yang berteknologi tinggi biasanya
digerakkan oleh 3 tipe aktuator motor yaitu: listrik, hidrolik dan pneumatik.
GEOMETRI ROBOT
2.1. Geometri Robot dan Istilah-Istilahnya
Degrees Of Freedom (DOF) adalah setiap titik sumbu gerakan
mekanik pada robot, tidak terhitung untuk End Effector.
Degrees Of Movement (DOM) adalah kebebasan / kemampuan untuk
melakukan sebauh gerakan.
Sebagai contoh, robot dengan 6 derajat kebebasan :
1. Base Rotation (dudukan untuk berputar)
2. Shoulder Flex (lengan atas / pundak)
3. Elbow Flex (lengan bawah)
4. Wrist Pitch (pergelangan angguk)
5. Wrist Yaw (pergelangan sisi)
6. Wrist Roll (pergelangan putar)
2.2. Joint Dan Link
Joint memungkinkan terjadinya gerakan pada dua bagian tubuh
robot, sedangkan Link menghubungkan tiap-tiap joint.
2.3. Tipe-tipe Joint
1. Linear Joint
Gerakan antara In & Out, link adalah gerakan linear
(tipe L-Joint).
2. Orthogonal Joint
Ini juga Linear Joint. Tetapi antara In & Out, Link-nya
saling tegak lurus (tipe O-Joint).
3. Rotational Joint
Merupakan penghubung dimana perputaran terjadi tegak lurus
terhadap In & Out Link (tipe R-Joint).
4. Twisting Joint
Mengakibatkan gerakan berputar, tapi putaran pararel dengan
In & Out Link (tipe T-Joint).
5. Revolving Joint
Input Link, pararel dengan axis perputaran dari joint.
Output tegak lurus dengan putaran.
2.4. Robot Konfigurasi
Dikarenakan robot mempunyai bermacam-macam bentuk dan
ukuran, sehingga memiliki beragam kemampuan gerakan. Secara fisik, ada beberapa
konfigurasi yang dapat dibentuk. Yaitu,
1. Konfigurasi Koordinat Kartesian
Sistem koordinat kartesian berbasis akan 3 sumbu atau
bidang, yaitu sumbu x, y dan z.
2. Konfigurasi Koordinat Silinder
Sistem koordinat silinder memiliki 3 derajat kebebasan (DOF)
atau 3 axis, yang terdiri dari ? (theta) mewakili sumbu putar, sumbu z mewakili
gerakan naik-turun serta sumbu R yang mewakili gerakan memanjang atau memendek.
3. Konfigurasi Koordinat Polar
Konfigurasi koordinat polar/simetrikal juga memiliki 3 sumbu
yaitu ? (theta), ß (beta), dan R. dikatakan system simetrikal karena ruang
gerakdari robot merupakan sphere (bola).
4. Sistem Koordinat Articulate
Sistem koordinat articulate didefinisikan dengan 3 sumbu,
yakni ? (theta), upper arm (w) dan elbow (U). Sumbu ini memberikan
ke-fleksibelan lebih besar.
5. SCARA ( Selective Compliance Assembly Robot Arm)
Sistem sumbu yang mirip koordinat Articulate tetapi berbasis
pada gerakan horizontal. Memiliki kemampuan untuk “insektion”, salah satu
sistem sumbu yang mungkin dari SCARA adalah seperti pada gambar di bawah ini.
2.5. Spesifikasi Teknis Yang Lain
Sebagai tambahan konfigurasi fisik dari robot dan kemampuan
gerak dasar, ada beberapa sepesifikasi teknik yang lain dimana menjelaskan
tentang efesiensi dan efektivitas dalam unjuk kerja pada robot.
Beberapa spesifik teknik adalah sebagai berikut :
• Work Volume (area kerja)
• Precision Of Movement ( keakuratan gerak)
• Speed Of Movement (kecepatan gerak)
• Weight Carrying Capacity (daya angkat beban)
• Type Of Drive System (jenis pengerak)
2.6. Work Volume
Arti kata Work Volume (area kerja) mengacu pada dimana robot
itu dapat bekerja. Secara teknis dapat dikatakan adalah dimana ujung bagian
masih digerakkan di bawah control.
Work Volume diperhitungkan dari :
• Konfigurasi Fisik
• Ukuran
• Jangkauan Lengan
• Hubungan / Joint Manipulator
Fungsi mengetahui Work Volume :
• Lay Out
• Waktu Produksi
• Area Kerja dan Safety
• Program
2.7. Precision Of Movement
Ada tiga jenis kategori pada keakuratan gerakan dari ujung
robot pada suatu penerapan , yaitu :
• Spatial Resolution
Dapat diartikan sebagai gerakan terkecil yang masih dapat
dikontrol oleh si pemrogram, sehingga spatial resolution adalah jumlah dari
resolusi control dengan ketidak akuratan mekanik.
• Accuracy (akurasi)
adalah kemampuan dari ujung robot untuk mencapai titik yang
dituju. Dengan kata lain akurasi adalah setengah resolusi spatial.
• Repeatability (pengulangan)
Adalah kemampuan dari ujung robot untuk mencapai titik yang
sebelumnya dikontrol. Repeatability umumnya lebih kecil dari akurasi.
2.8. Weight Carrying Capacity
Adalah kemampuan robot untuk memindahkan beban. Merupakan
faktor untuk berbagai macam keperluan, yaitu :
• Jenis tugas
• Jenis barang
• Produktivitas
2.9. Type Of Drive System
Ada tiga jenis dasar penggerak robot, yaitu :
• Hydraulic
Menggunakan fluida / oli, kurang dalam segi kebersihan,
beresiko kebakaran.
• Pneumatic
Menggunakan tekaanan udara merupakan jenis yang termurah,
terpraktis dan fixed points.
• Electric
Yang dimaksud adalah motor listrik. Ada dua jenis motor,
yaitu motor DC dan motor stepper. Ciri khasnya adalah kecepatan.
Selain penggerak di atas, untuk mencapai presisi, kecepatan
serta gerakan yang diinginkan, robot selalu dilengkapi dengan gear dan cam.
2.10. End Effectors
Memiliki tujuan untuk melaksanakan tugas tertentu. Faktor-faktor
yang penting dalam end effector adalah sebagai berikut :
• Tugas
• Design
• Kontrol program
• Ukuran area kerja
• Waktu siklus
• Keselamatan kerja
Jenis end effector dapat dikelompokkan dalam dua jenis yaitu
• Gripper
• Tooling
Jenis-Jenis Gripper :
• Mechanical Gripper
Fungsi : Untuk menjepit objek
Tipe : Inside – Outside
Driver : Gear – Pneumatic
Perhitungan : Ukuran, gaya, kecepatan dan CG
• Vaccum Gripper
Fungsi : Permukaan halus dan rapuh
Tipe : Single - Double
Driver : Pneumatic
Perhitungan : Daya hisap, luas ‘cups’, tipe permukaan
• Vaccum Gripper
Fungsi : Permukaan datar dan metal
Tipe : Single - Double
Driver : Electric
Perhitungan : Beban, panas dan arus listrik
Jenis-Jenis Tooling :
• Drilling
• Painting
• Welding
• Surfacing
SISTEM KONTROL
3.1. Jenis Robot Control
Ada beberapa jenis pengatur gerakan pada robot, diantaranya
:
1. Limite Sequence Robot
Ciri – ciri : - Paling sederhana
- Paling murah
- umumnya menggunakan driver pneumatic
- Operasinya Pick & Place
2. Point to Point
Ciri - ciri : - Lebih canggih dari Limite Sequence Robot
- Menyimpan titik-titik dari langkah robot
- Menggunakan driver hydraulic
- Motor elektronik
3. Countouring
Ciri – ciri : - Peningkatan Point to Point
- Speed & Countour
- Menggunakan driver hydraulic
4. Line Tracker
Ciri – ciri : - Untuk benda bergerak
- Senior dan program
- Menggunakan driver hydraulic
5. Intelligent Robot
Ciri – ciri : - Dapat bereaksi dengan lingkungan
- Dapat mengambil keputusan
- Advance I/O
- Advance sensor
3.2. Bagian-Bagian Pada Kontrol Robot
Kontrol pada robot dapat dikelompokan dari level rendah,
menengah dan tinggi. Secara detail adalah sebagai berikut :
• Low Technology Controllers
Mungkin dapat diprogram untuk praktis atau tidak praktis.
Tidak ada internal memory amp.
• Medium Technology Controllers
Mempunyai 2 sampai 4 sumbu bergerak dan memiliki
mikroprosesor serta memori (terbatas). Tetapi I/O-nya terbatas, delay setiap
gerakan serta dapat diprogram jika kerja telah lengkap.
• High Technology Controllers
Memiliki memori yang besar serta punya mikroprosesor dan
co-mikroprosesor. Bermacam-macam I/O, re-program dalam waktu singkat. Mempunyai
sampai dengan 9 axis. Dalam kontrolernya ada 5 bagian penting, yaitu Power
Supply, Interface, Axis Drive Board, Option Boards dan Mikroprosesor.
3.3. Sensor
Sensor pada robot industri ada dua kategori, yaitu :
• Internal Sensor
Digunakan untuk mengontrol posisi, kecermatan dan lain-lain.
Contohnya adalah potensiometer, optical encoder.
• External Sensor
Digunakan untuk mengontrol dan mengkoordinasi robot dengan
environment. Contohnya adalah switch sentuh, infra merah.
Menurut jenis dan fungsinya dapat dilihat beberapa tipe
sensor di bawah ini :
• Kontak Sensor
Dapat digunakan untuk mendeteksi kontak atau gaya. Ada dua
jenis yaitu Touch Sensor dan Stress / Force Sensor.
• Proximity Sensor
Jika jarak antara obyek dan sensor dekat. Misalnya untk
mengetahui jarak dari objek.
• Optical Sensor
Untuk mengetahui ada atau tidaknya suatu barang.
• Vision Sensor
Untuk mendefinisikan benda, alignment dan inspection.
• Voice Sensor
Untuk mengenali jenis benda dan melakukan perintah lewat
suara.
Dan masih banyak jenis-jenis sensor lainnya. Biasanya sensor
digunakan untuk pengukuran kondisi fisis, seperti temperature, tekanan, aliran
listrik dan lain-lain.
KEGUNAAN ROBOT
Robot sangat bermanfaat untuk :
• Industri / Manufakturing
• Transportasi
• Lingkungan berbahaya
• Explorasi
• Layanan Personal
• Menbantu Manusia
10.1.APLIKASI ROBOT DI INDUSTRI / MANUFAKTURING
Di sini akan mengulas bagaimana robot diaplikasikan pada industri.
Pertama kita lihat kondisi pada industri sehingga diperlukan robot, yaitu :
• Kondisi yang berbahaya
• Pekerjaan yang berulang dan membosankan
• Bagian yang sulit dibawa
• Operasi dengan banyak shift
General Electric Co. memberikan kriteria untuk survey
penggunaan robot, yaitu :
• Operasi berulang dan sederhana dibutuhkan
• Cycle Time lebih besar dari 5 detik
• Part dapat dipindahkan pada lokasi dan orientasi tepat
• Berat part memadai
• Satu atau dua orang dapat digantikan dalam 24 jam
Aplikasi robot pada industri :
1. Material transfer
• Pick & Place
• Palleting
• Depalletizing
• Line Tracking
2. Machine loading
• Die Casting
• Injection (plastic) molding
• Transfer (plastic) molding
• Hot forging
• Up setting or upset forging
• Stamping press operation
• Machining operation
3. Welding
• Spot welding
• Arc welding
4. Spray coating
5. Processing operations
• Finishing
• Bubut
6. Assembly
7. Inspection
TIPE-TIPE ROBOT
1.AIBO
AIBO merupakan singkatan dari AI roBOt, yang artinya robot
dengan intelejensia buatan. Di jepang sendiri, "aibo" berarti
sahabat. Versi terbaru dari robot anjing AIBO hadir memberikan hiburan dengan
desain yang futuristik, AIBO ERS-220. Robot ini mempunyai 16 motor yang
memungkinkannya dapat berjalan, bermain bola, duduk, dan berbaring. Lalu dengan
sensor penglihatan dan pendengaran, 21 lampu mengelilingi bagian kepala, dan
dibagian atas kepala terdapat lampu yang mengekspresikan berbagai emosi dan
insting untuk menghibur pemiliknya. ERS-220 memiliki kemapuan wireless LAN
sehingga kita dapat mengedalikan dari jauh.
www.sony.com
2.ASIMO
ASIMO adalah singkatan dari Advanced Step in Innovative
Mobility dan telah datang ke Jakarta pada tanggal 19-27 Juli yang lalu di
pameran Gaikindo.
Dengan tinggi 120 cm, robot ini memiliki sistem komputerisasi
dan sensor-sensor yang dapat mengatur setiap gerakannya dan memungkinkan
bertingkah laku seperti gerakan manusia. ASIMO dapat melangkah naik dan turun
tangga, melambaikan tangan, melakukan langkah dansa, serta berbicara dalam
berbagai bahasa.
www.honda.com
Pengembangan teknologi robotika mendapat perhatian dari para
peneliti Jepang, bahkan mereka juga meminta pemerintahnya untuk melakukan
investasi, dengan tujuan di beberapa tahun mendatang dapat diciptakan mesin
yang memiliki intelejensia buatan layaknya anak kecil.
STRUKTUR DASAR
Insinyur Honda menciptakan ASIMO dengan 26 derajat Kebebasan
yang membantu berjalan dan melaksanakan banyak tugas manusia.
Satu derajat Kebebasan adalah kemampuan untuk bergerak ke
kiri dan ke kanan atau ke atas dan ke bawah. Derajat kebebasan ini dibuat
seperti halnya sambungan otot pada manusia untuk pergerakan yang maksimum dan
fleksibel.
ASIMO mempunyai dua derajat Kebebasan pada leher nya, enam
pada setiap lengannya dan enam pada setiap kakinya.
Material pada badannya, adalah struktur magnesium alloy,
dikombinasikan dengan komputer kuat dalam ransel dipunggungnya dan 26 servo
motor di seluruh badannya untuk membantu ASIMO berjalan dan bergerak dengan
lembut dengan mudah.
FUNGSI DASAR
ASIMO dirancang untuk beroperasi di lingkungan kita, di mana
kita harus menjangkau sesuatu, mengambil sesuatu dan melakukan navigasi untuk
berjalan berkeliling,serta memanjat tangga misalnya. itu adalah mengapa ASIMO
mempunyai dua lengan dan dua kaki sering dipanggil dengan robot humanoid.
Sesungguhnya, ASIMO hanyalah robot humanoid yang dapat
berjalan dengan bebas dan memanjat tangga. Kemampuan dasar Ini adalah penting,
sebab lingkungan kita yang penuh dengan permukaan tidak seimbang, rintangan dan
tangga rumah, untuk dapat mampu dengan mudah berfungsi dan dapat membantu
manusia.
3.Robot Terbang Terkecil Hadir di Jepang
Robot mungil yang bisa terbang dan dikendalikan tanpa kabel
Seiko Epson Corp hari Rabu (18/8) memperkenalkan robot
terbang mikro, yang merupakan robot terbang termungil dan paling ringan di
dunia. Robot yang merupakan pengembangan model sebelumnya ini bisa dikendalikan
dari jauh menggunakan komputer secara wireless (menggunakan Bluetooth), dan
dilengkapi kamera kecil yang mampu mengirimkan foto-foto tanpa perlu bantuan
kabel.
Robot terbang kecil bernama Micro Flying Robot ini
diharapkan bisa dipakai dalam berbagai bidang, misalnya untuk melakukan
pengamatan dan pencarian di wilayah-wilayah sempit maupun daerah berbahaya,
kata Epson.
Robot terbang yang berbentuk seperti helikopter mini ini
dilengkapi microcontroller 32-bit dan dua motor ultrasonik berukuran kecil guna
memutar baling-baling dalam dua arah berbeda sehingga robot bisa terbang.
Model baru yang lebarnya 136 milimeter, tinggi 85 mm dan
berat 12,3 gram dengan baterai (8,6 gram tanpa baterai) ini akan dipamerkan di
Tokyo International Forum tanggal 27-30 Agustus mendatang. Saat ini sang robot
baru bisa terbang selama tiga menit. Namun perusahaan pembuatnya berencana
mengembangkan kemampuannya sehingga ia bisa digunakan untuk tugas-tugas nyata.
Adapun Micro Flying Robot sebenarnya adalah penerus robot
terbang sebelumnya yang diperkenalkan November lalu. Robot terdahulu memiliki
keterbatasan terbang karena ia harus disambungkan dengan sumber tenaga
menggunakan kabel dan harus berada dalam jangkauan mata pengendali saat
terbang.
No comments:
Post a Comment